Sumber gambar: gambargratiscom/nikkadarwati
Tabulampot merupakan teknik menanam tanaman buah di dalam pot. Tabulampot cocok diaplikasikan di ruang terbatas atau sempit sebab tanaman hanya ditanam di dalam pot. Degnan tabulampot, selain bisa menghijaukan rumah, kita juga dapat menikmati hasilnya.
Membuat tabulampot dapat dikatakan gampang-gampang susah. Setiap orang dapat membuatnya, namun belum tentu bisa membuat tabulamopot yang menghasilkan buah. Berikut beberapa tips yang bisa diupayakan supaya tabulampot berbuah.
Pemilihan Bibit
Pilih bibit yang sesuai dengan iklim dan daerah iklim setempat. Jangan sampai tanaman dataran tinggi ditanam di dataran rendah. Selain itu, agar menghasilkan buah dengan cepat, pilih bibit yang sudah cukup umur.
Jenis Tanaman Buah
Pilih tanaman yang gampang berbuah di dalam pot. Jenis tanaman yang biasa ditanam adalah belimbing, jambu air, jambu biji, jeruk keprok, keruk intan, jeruk nagami, mangga, dan lain sebagainya.
Pemilhan Pot
Sesuaikan besar tanaman dengan ukuran pot. Untuk tanaman berukuran di bawah 100 cm ditanam di pot berukuran 40 cm. Tanaman dengan ukuran 100 – 150 cm ditanam di pot berukuran 60 cm. Sedangkan tanaman yang memiliki ukuran di atas 150 cm ditanam pada pot berukuran 80 cm atau di dalam drum.
Media Tanam
Media tanam yang digunakan harus gembur. Komposisinya adalah pupuk kandang, sekam, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1. Media tanam ini harus diganti dengan media tanam yang baru setahun sekali. Di samping itu, tabulampot ini beri pupuk NPK sebanyak satu sendok makan setiap sebulan sekali.
Perawatan
Lakukan penyiraman setiap hari. Penyiraman bisa dilakukan dua kali sehari saat tanaman sedang berbunga atau berbuah agar bunga dan buah tidak rontok.
Jangan lupa juga untuk melakukan pemangkasan. Semakin tinggi tanaman dan semakin banyak percabangan akan membuat tanaman membutuhkan lebih banyak makanannya.
Supaya tabulampot dapat berbuah dengan maksimal, ada cara yang perlu dilakukan. Ketika sedang berbuah, teliti dengan cermat, bakal buah mana yang akan Anda besarkan dan mana yang harus dibuang. Contohnya, dalam satu tangkai ada delapan bakal buah mangga, Anda cukup merawat lima bakal buah saja, sedangkan sisanya Anda buang. Tujuannya adalah supaya ukuran buah dapat maksimal dan tidak rontok karena kekurangan zat makanan. Karena tanaman ada di dalam pot, maka suplai makanan menjadi sangat terbatas.
